Pagi hari tanggal 9 November 2011 lalu, ketika saya baru saja bangun tidur, dua orang laki-laki mengendarai sepeda motor mendatangi rumah saya. Saat itu, dua orang laki-laki yang mengenakan jaket itu memperkenalkan diri mereka sebagai petugas PLN. Salah seorang dari laki-laki tersebut mengajak ngobrol saya. Secara cepat dan singkat, ia menerangkan bahwa ada program PLN yang mengharuskan setiap pelanggannya, memakai tutup pengaman box KWH Meter Listrik. Dan setiap pelanggan harus membayar sebesar Rp. 50 ribu rupiah untuk penggantian pemasangan box tersebut. Sementara yang satu mengajak saya ngobrol, yang satu lagi langsung sibuk memasang box di KWH Meter di rumah kami tanpa meminta ijin terlebih dahulu.
Saya yang baru bangun tidur, belum sepenuhnya sadar apa yang terjadi. Saya memang sempat sedikit curiga, Namun ketika saya mempertanyakan lebih lanjut kepada laki-laki yang mengaku sebagai petugas PLN tersebut, ia membeberkan data pelanggan listrik di rumah saya. Ia tahu bahwa listrik di rumah saya adalah atas nama ayah saya. Ia bahkan tahu, bahwa keluarga kami baru saja menambah daya listrik belum lama ini. Penjelasan mengenai data yang seharusnya hanya orang PLN yang tahu tersebut, membuat saya tidak sadar bahwa sebenarnya saya telah ditipu. Laki-laki tersebut bahkan mendesak agar saya segera membayar uang Rp. 50 ribu, karena mereka masih harus memasang box di rumah-rumah lainnya.Saya yang merasa malas direpotkan dengan hal-hal yang tidak penting di pagi hari, segera saja merogoh kocek dan mengeluarkan uang sebesar Rp. 50 ribu sesuai dengan permintaan mereka. Sebelum membayar, laki-laki yang mengajak saya ngobrol memberikan iming-iming, bahwa jika saya telah membayar Rp. 50 ribu, maka saya akan mendapatkan keringanan biaya listrik sebesar Rp. 30ribu pada bulan berikutnya.
Setelah menerima uang, laki-laki itu lalu menyerahkan tanda bukti pembayaran pada saya. Sebelum saya membaca kwitansi yang mereka berikan, laki-laki yang tadi memasang box sudah menyalakan motor dan laki-laki yang mengobrol dengan saya buru-buru beranjak dari rumah saya. Setelah mereka pergi, baru saya sadar bahwa saya telah ditipu. Kwitansi yang saya terima bukanlah dari PLN, dan tutup pengaman box KWH Meter Listrik juga tidak terdapat logo PLN. Namun yang saya heran adalah, mereka memiliki informasi perihal data pelanggan yang seharusnya menjadi rahasia PLN. Dan takjubnya lagi, ternyata tidak hanya keluarga saya saja yang tertipu, beberapa rumah di dekat rumah kami juga dipasangi alat serupa.
Saya sangat menyesal karena tidak memeriksa lebih teliti kedua orang itu. Padahal jika dipikir kembali, kedatangan mereka saja sudah mencurigakan. Mereka datang tanpa surat tugas, mereka hanya mengaku-ngaku saja memiliki surat tugas dan mereka tidak mau memperlihatkannya pada saya. Penjelasan mereka yang sangat cepat dan terkesan buru-buru juga harusnya menjadi perhatian saya.
Saya memang tidak dapat meminta uang saya kembali. Namun saya berharap masih bisa memperingatkan Anda untuk tidak melakukan perbuatan bodoh yang pernah saya lakukan dan tertipu pada orang-orang yang mengaku petugas PLN yang hendak memasang Tutup pengaman Box KWH Meter Listrik di rumah Anda. Saya juga berharap PLN tahu akan adanya aksi penipuan semacam ini dan harus lebih memperhatikan kerahasiaan data pribadi pelanggan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar