Sabtu, 05 Oktober 2013

MITOS PRAMBANAN

Berbagai Daerah yang dahulu bertahta kerajaan besar di Indonesia, Jogjakarta adalah salah satu daerah yang masih kental dengan unsur kearifan lokal, dan budaya leluhur yang masih di junjung tinggi. Salah satu situs peninggalan leluhur, yang masih di berada di jogja adalah Candi Prambanan. Candi yang terletak kurang lebih 20 kilometer di timur jogja dan 40 kilometer di barat Surakarta ini, konon menyimpan sejuta aroma mitos yang masih dipercaya oleh masyarakat sekitar candi. Dibangun pada abad ke-19 MAsehi, Candi yang juga disebut dengan Candi Roro Jonggrang ini, adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, dan merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO. Menurut sejarahnya, candi Prambanan di bangun oleh Rakai Pikatan sekitar 850 Masehi, namun masyarakat sekitar yang tidak begitu mahfum dengan sejarah pembuatan Candi Prambanan menciptakan dongeng yang legendaris. Adanya arca durga di tengah-tengah kompleks candi, menguatkan kisah tentang roro jonggrang yang memaksa Bandung Bondowoso untuk membuatkan seribu candi untuknya, sebelum fajar tiba. LAntaran tidak mau menerima cinta Bandung, Roro Jonggrang pun berbuat curang. Akhirnya Bandung Bondowoso mengutuk Roro JOnggrang menjadi batu, untuk melengkapi seribu candi yang telah di buat Bandung. Kisah cinta yang berujung tragis tersebut, rupanya menimbulkan mitos yang hingga kini masih dipercaya banyak orang. Konon, muda mudi yang sedang berpacaran, di larang emasuki kompleks Candi Prambanan, lantaran dipercaya kisah cinta akan putus seperti tragisnya kisah cinta Bandung pada Roro Jonggrang.
Mitos Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso ternyata masih hidup subur dalam masyarakat sekitar, sehingga ikut mempengaruhi pengunjung yang datang ke Candi Prambanan. Dahsyatnya mitos yang ada di Candi Prambanan bahkan sudah terdengar di seluruh Indonesia.
Kisah Legendaris Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso masih berlanjut di seputaran Candi Prambanan. Roro Jonggrang yang dikutuk menjadi batu oleh Bandung Bondowoso tidak pernah merasakan kehidupan cinta lagi dan membatu dalam keadaan belum menikah. Kutukan tersebut, dipercaya menjadi tulah bagi penduduk di desa Prambanan, desa dimana situs Seribu candi berdiri. Konon, warga desa Prambanan percaya jika penduduk desanya, terutama para wanita tidak akan pernah menemukan jodoh jika berdiam diri saja di desanya. Sukirman, seorang sesepuh Desa Prambanan Timur mengakui jika di desa tersebut masih banyak terdapat wanita lajang. Dan jika para gadis tidak pergi dan pindah dari desa tersebut, mereka sulit mendapatkan jodoh atau paling tidak baru akan menikah setelah usia mereka 35 sampai 40 tahun. Mitos adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional. Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta, dunia dan para makhluk penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural, dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas. Secara nalar dan ilmu pengetahuan, mitos hanyalah sebuah legenda yang kebenarannya masih mengawang. Boleh percaya, boleh tidak. Yang pasti, Mitos masih tumbuh subur dalam masyarakat dengan multi kultur seperti Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar