Minggu, 08 Juli 2012

TARIAN PERUT -PAK JENGGOT

<
div> Berjalan sejauh 300 meter dari kantorku ke jalan utama adalah kebiasaanku sekarang, meskipun aku pulang dini hari. Selain menggalakkan gerakan 1000 langkah, ngirit ongkos sebenarnya menjadi tujuan utama. Dari jalan utama biasanya aku baru naik taxi sampai rumah. Biasanha ini au lakukan bersama partnermin crime ku, tapi langaran sahabatku itu sedang sakit, terpaksa aku sendirian.

Seperti biasanya jika kami lapar dini hari, kami kera mampir ke restoran cepat saji yg buka 24 jam, yg biasa aku juluki pak jenggot. Dan dini hari ini, aku lappaaaar sekali. Apalagi, ketika aku melewati rumah pak jenggot. Aku melihat pak jenggot tersenyum hangat padaku.Tangannya serasa melambai seakan mengajakku mampir ke rumahnya. Perutkupun menari-nari tiada henti sambil ditingkahi kata hati yang terus merayuku untuk mampir sejenak dan memesan ayam goreng kesukanku untuk dibawa pulang.

Jika saja tidak ingat uang di kantongku hanya pas untuk bayar taxi, aku mungkin sudah khilaf dan berujung bertambah lagi berat badanku. akhirnya dgn mengecewakan suara hati, otakku bersorak merayakan kemenangannya terhadap suara hati dan mengabaikan perutku yang sedang menari makin menggila. Perutku batu mau berhenti menjerit sambil menari, ketika sepotong tahu isi datang menghampiri. HAH... Perjuangan yg panjang hari ini. THE END.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar